cover
Contact Name
Rahmat Aziz
Contact Email
azira@uin-malang.ac.id
Phone
+62362-22928
Journal Mail Official
jppundiksha@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana Kampus Tengah Singaraja, Bali, Indonesia 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
JPP publishes original research papers, case reports, and review articles. The publication includes the following topics: Early childhood education. Adult education Mathematics and science education. Guidance and counseling education. Educational technology. Character education. Special needs education. Global issues in education Technical and vocational education. Language education. Social science education Educational management Sport science and physical education Other areas in education.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 43 No 1 (2010): April 2010" : 10 Documents clear
Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Teknologi Infomasi Dan Komunikasi di Jenjang SMAN di Kota Singaraja I Nyoman Sukajaya
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 43 No 1 (2010): April 2010
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.239 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v43i1.1696

Abstract

Evaluasi pelaksanaan kurikulum TIK di jenjang SMAN di kota Singaraja memiliki tujuan (a) mengidentifikasi kesiapan sekolah melaksanakan kurikulum TIK tahun 2004 di jenjang SMA Negeri di kota Singaraja, (b) mengidentifikasi upaya-upaya yang telah dilakukan SMA Negeri di kota Singaraja guna mengoptimalkan pencapaian standar kompetensi kurikulum TIK tahun 2004, (c) mengetahui pelaksanaan kurikulum TIK tahun 2004 di masing-masing SMA Negeri di kota Singaraja, serta (d) mengidentifikasi keberhasilan pencapaian standar kompetensi kurikulum TIK tahun 2004 di masing-masing SMA Negeri di kota Singaraja. Penelitian ini melibatkan 300 orang siswa dan 12 orang guru sebagai sampel penelitian. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, checklist observasi dan survei. Data penelitian dianalisis melalui teknik analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (a) kesiapan  SMA Negeri di kota Singaraja dalam melaksanakan kurikulum TIK tahun 2004 ditinjau dari dukungan sumber daya lokal tergolong masih rendah, (b) mayoritas sekolah telah melakukan upaya-upaya pembentukan nota kesepakatan dengan lembaga mitra untuk menutupi kekurangan sumber daya lokal guna mengoptimalkan pencapaian standar kompetensi kurikulum TIK tahun 2004, (c) pelaksanaan kurikulum TIK tahun 2004 di masing-masing SMA Negeri di kota Singaraja sudah tergolong baik dengan dibentuknya nota kesepakatan dengan lembaga mitra di samping juga didukung oleh karakteristik materi yang dapat meningkatan aktivitas belajar siswa, dan (d) keberhasilan pencapaian standar kompetensi kurikulum TIK tahun 2004 di masing-masing SMA Negeri di kota Singaraja masih terbatas pada pemanfaatan TIK sebagai alat bantu, belum pada pencapaian pemanfaatannya untuk memahami sebuah materi.Kata kunci: evaluasi, kurikulum, teknologi informasi dan komunikasi
Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal Untuk mengembangkan Potensi Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal di SMP I Wayan Suastra
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 43 No 1 (2010): April 2010
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.167 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v43i1.1697

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan (need assesment) siswa dalam belajar sains (IPA) di SMP yang akan digunakan sebagai dasar dalam merancang model pembe-lajaran sains berbasis budaya untuk  pengembangan kompetensi dasar sains dan nilai kearifan lokal.  Guru yang dijadikan sampel penelitian ini adalah sebanyak 30 orang guru sains SMP di Singaraja. Data dikumpulkan melalui kajian pustaka, kuisioner, dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Di kelas VII dan VIII  ada sebanyak 11 kompetensi dasar (KD) yang dapat dikembang-kan dalam pembelajaran sains berbasis budaya lokal. 3) Metode yang cocok digunakan  untuk pembelajaran sains berbasis budaya lokal adalah penyelidikan/eksperimen, observasi lapangan, dan diskusi. 4) Sumber belajar yang cocok untuk mendukung pembelajaran sains adalah ling-kungan alamiah dan sosial-budaya, buku-buku pelajaran, audio visual, dan internet. 5) Disain pembelajaran yang cocok dikembangkan meliputi langkah-langkah: kegiatan awal, penyelidikan dari berbagai perspektif (eksplorasi), elaborasi, konfirmasi, kegiatan akhir.Kata kunci: pembelajaran sains, budaya lokal, kompetensi dasar, nilai kearifan lokal
Kemampuan Guru SD Penyetaraan S1-PGSD Kecamatan Grogak Mengembangkan Silabus KTSP Bidang Studi Bahasa Indonesia I Nengah Martha
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 43 No 1 (2010): April 2010
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.205 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v43i1.1698

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1)  mendapatkan informasi tentang kemampuan guru Sekolah Dasar Penyetaraan S1-PGSD Kecamatan Grokgak mengembangkan silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bidang studi Bahasa Indonesia secara konsisten, (2) mendapatkan informasi tentang kemampuan guru Sekolah Dasar Penyetaraan S1-PGSD Kecamatan Grokgak mengembangkan silabus KTSP bidang studi Bahasa Indonesia yang sesuai dengan materi pelajaran yang diharapkan, dan  (3) mendapatkan informasi tentang kemampuan guru Sekolah Dasar Penyetaraan S1-PGSD Kecamatan Grokgak mengembangkan silabus KTSP bidang studi Bahasa Indonesia secara bermakna (meaningful). Penelitian ini dirancang dalam desain penelitian deskriptif - kualitatif untuk memperoleh gambaran kompetensi guru dalam mengembangkan silabus dan materi pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah guru-guru Sekolah Dasar di kecamatan Grokgak yang mengikuti pendidikan S1-PGSD. Data dikumpulkan dengan metode koleksi dokumen (dokumentasi) dan wawancara, yang selanjutnya diolah secara deskriptif, statistik deskriptif, ekplanatif-interpretatif. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa, para guru di tempat penelitian ini dilakukan ternyata sebagian besar (91,66%) mampu mengembangkan silabus KTSP dalam kategori “cukup konsisten” sampai dengan “konsisten”. Demikian juga dalam mengembangkan materi pembelajaran. Para guru mampu mengembangkan materi pembelajaran “cukup sesuai” sampai dengan “sesuai” (83,33%), dan bermakna (meaningful) (95,83%). Penelitian ini dilakukan dalam wilayah yang terbatas (kecamatan). Agar lebih meyakinkan, perlu dilakukan penelitian yang serupa pada wilayah yang lebih luas dengan melibatkan subjek penelitian yang lebih banyak.Kata kunci: perangkat pembelajaran, Pembelajaran kontekstual, dan Pembelajaran Sains bilingual.
Shopping Mall:”Sekolah” Membentuk Manusia Berideologi Konsumerisme Anantawikrama Tungga Atmadja
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 43 No 1 (2010): April 2010
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.448 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v43i1.1699

Abstract

Shopping mall merupakan ciri kota metropolitan dan megapolitan. Shopping mall se-bagai pusat perbelanjaan yang secara fisikal dirancang modern, artistik dan ekologik menyediakan berbagai barang guna memenuhi hasrat manusia yang tidak pernah pudar, bahkan terus berkem-bang biak. Shopping mall tidak saja digunakan sebagai arena berbelanja, melainkan bisa pula dipakai sebagai  arena pemenuhan keinginan lainnya. Multifungsi mengakibatkan shopping mall selalu ramai dikunjungi oleh orang dewasa dan anak-anak.  Keberadaan shopping mall memuat ideologi tersembunyi, yakni konsumerisme. Jika seseorang sering berkunjung ke shopping mall, maka terjadi pembiasaan yang berlanjut pada penyerapan konsumerisme. Berkenaan dengan itu maka shopping mall bisa dipandang sebagai arena pembentukan manusia berbudaya konsu-merisme. Kelemahan anak-anak mengakibatkan mereka lebih mudah menyerap ideologi konsume-risme daripada orang dewasa.Kata kunci: shopping mall, multifungsi, anak-anak, ideologi konsumerisme
Penerapan Model Konstruktivisme Berpendekatan Inkuiri dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Ida Bagus Putrayasa
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 43 No 1 (2010): April 2010
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.818 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v43i1.1700

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menjawab permasalahan (1) miskonsepsi-miskonsepsi yang terdapat pada siswa tentang subjek dan predikat, (2) efektivitas strategi pengubahan konsepsi, (3) tingkat penguasaan siswa atas konsep-konsep subjek dan predikat, dan (4) komentar siswa tentang model konstruktivisme yang berpendekatan inkuiri dalam mempelajari konsep-konsep subjek dan predikat. Untuk mencapai tujuan tersebut, dirancang penelitian eksperimen dengan melibatkan dua sekolah yang masing-masing diambil dua kelas untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada tiap-tiap kelas diambil lima belas siswa kelas VII SMP secara acak untuk dijadikan sampel. Data yang terkait dengan permasalahan di atas dikumpulkan dengan tes dan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan uji t. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan model konstruktivisme yang berpendekatan inkuiri lebih baik daripada model konvensional dalam mempelajari konsep-konsep subjek dan predikat. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan kepada guru agar menerapkan model tersebut sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia (khususnya dalam kalimat).Kata kunci: konstruktivisme, inkuiri, subjek, predikat
Efektivitas Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Peningkatan Pengusaan Konten dan Penalaran Ilmiah Calon Guru Fisika ketut Suma
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 43 No 1 (2010): April 2010
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.48 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v43i1.1701

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kefektivan pembelajaran berbasis inkuiri dalam meningkatkan penguasaan konten dan penalaran ilmiah mahasiswa calon guru Fisika. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan pre-test post-test nonequivalen control group Design. Subyek penelitian ini terdiri atas  36 orang mahasiswa kelas eksperimen dan  45 mahasis-wa kelas kontrol. Data tentang penguasaan konten Fisika dan penalaran ilmiah mahasiswa dikum-pulkan dengan tes penguasaan konten Fisika dan tes penalaran ilmiah. Keefektivan pembelajaran inkuiri dilihat dari nilai g factor dan keunggulan pembelajaran inkuiri terhadap pembelajaran tradisional diuji dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata g factor peguasaan konten kelas eksperimen adalah 0,54, sedangkan kelas kontrol adalah 0,33. Uji t menunjukkan nilai t = 7,31 (p<0,05). Rerata g faktor kemampuan penalaran kelas eksperimen adalah 0,57, sedangkan kelompok kontrol adalah 0,42. Uji t untuk perbedaan kedua rerata ini adalah t=0,45 (p<0,05). Bertolak dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa keefektivan pembelajaran berbasis inkuiri dalam meningkatkan penguasaan konten Fisika dan kemampuan penalaran ilmiah mahasiswa calon guru dalam level sedang. Pembelajaran berbasis inkuiri lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan konten Fisika dan kemampuan penalaran mahasiswa calon guru.Kata kunci: Pembelajaran berbasis inkuiri, penguasaan konten, penalaran ilmiah.
Dewatanisasi Insani: Pemaknaan Pendidikan dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Hindu Nengah Bawa Atmadja
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 43 No 1 (2010): April 2010
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.501 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v43i1.1702

Abstract

Kajian pustaka menunjukkan, bahwa hakikat pendidikan dalam perspektif Filsafat Pen-didikan Hindu adalah mendewatakan manusia atau dewatanisasi insani guna mewujudkan divine human (daiwisampat) yang sekaligus berarti mencegah kemunculan insan berkarakter keraksasaan  (demonic human, asurisampat). Agama Hindu kaya akan resep-resep divine human. Dewatanisasi menuntut penamanan resep-resep divine human di dalam pikiran dan kecerdasan manusia.  Manusia berkarakter kedewataan ditandai oleh pikiran, ucapan dan tindakan yang taat pada resep-resep divine human yang bersumberkan pada agama dan tata aturan lainnya yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.Kata kunci: pendidikan, divine human, pikiran, ucapan dan tindakan
Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Tingkat Motor Educability Terhadap Penguasaan Keterampilan Teknik Dasar Bermain Sepak Takraw I Ketut Semarayasa
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 43 No 1 (2010): April 2010
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.865 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v43i1.1703

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui: 1) perbedaan pengaruh antara metode praktik keseluruhan dan  bagian terhadap penguasaan keterampilan dasar bermain sepak takraw, 2) per-bedaan penguasaan keterampilan dasar bermain sepak takraw antara yang memiliki tingkat motor educability tinggi dan motor educability rendah, 3) pengaruh interaksi antara metode pem-belajaran dan tingkat motor educability terhadap penguasaan keterampilan dasar bermain sepak takraw. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2 X 2. Populasi penelitian adalah mahasiswa putra Jurusan Penjaskesrek FOK Undiksha tahun akademik 2009/2010 berjumlah 196 orang. Sampel penelitian berjumlah 40 diambil dengan teknik proporsional random sampling. Teknik analisis data menggunakan anava dua jalur dengan taraf signifikansi α = 0,05. Penelitian menyimpulkan: 1) terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara menggunakan metode praktik keseluruhan dan  bagian terhadap penguasaan keterampilan dasar bermain sepak takraw, 3) ada perbedaan penguasaan keterampilan dasar bermain sepak takraw yang signifikan antara yang memiliki tingkat motor educability (ME) tinggi dan motor educability (ME) rendah terhadap penguasaan keterampilan dasar bermain sepak takraw. Kelompok mahasiswa yang memiliki tingkat ME tinggi, penguasaan keterampilan dasar bermain sepak takraw kelompok mahasiswa yang mengikuti metode praktik keseluruhan lebih baik dibandingkan kelompok mahasiswa yang mengikuti metode praktik bagian. Sedangkan pada ke-lompok mahasiswa yang memiliki tingkat ME rendah, penguasaan keterampilan dasar bermain sepak takraw kelompok mahasiswa yang mengikuti metode praktik bagian lebih baik dibandingkan kelompok mahasiswa yang mengikuti metode praktik keseluruhan.Kata kunci: metode pembelajaran, motor educability, teknik dasar, sepak takraw
Evaluasi Berbantuan Komputer Ni Made Sri Mertasari
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 43 No 1 (2010): April 2010
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.842 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v43i1.1704

Abstract

Evaluasi berbantuan komputer telah dicoba diimplementasikan di Pusat Komputer Undiksha dan diujicobakan pada perkuliahan Komputer Grafik. Evaluasi berbantuan komputer didesain dengan memanfaatkan fasilitas web dinamis dan fasilitas chatting. Seperangkat tes objektif disajikan dalam format web dinamis, kemudian mahasiswa menjawab langsung pada web. Penyekoran langsung dilakukan komputer dan hasilnya disajikan kembali melalui web. Apabila ada diskusi, maka diskusi dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas chatting. Observasi selama uji coba menunjukkan bahwa mahasiswa mengerjakan tes dengan antusias dan lugas. Argumen yang diberikan mahasiswa melalui angket antara lain, berkurangnya kecemasan karena merasa tidak diawasi. Berkurangnya kecemasan mengakibatkan mahasiswa dapat menunjukkan kemampuannya yang optimal. Selain itu, kecepatan pemberian umpan balik dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Dengan demikian, evaluasi berbantuan komputer dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran secara keseluruhan.Kata kunci: evaluasi berbantuan komputer
Pengembangan Buku Ajar Sains SMP Mengintegrasikan Content dan Context Pedagogi Budaya Bali I wayan Suja
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 43 No 1 (2010): April 2010
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.686 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v43i1.1706

Abstract

: Penelitian ini bertujuan mengembangkan suplemen buku ajar Sains SMP mengintegrasi-kan content dan context budaya Bali pada bahan kajian Materi dan Sifatnya. Penelitian dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap perancangan dan pengembangan.  Pada tahap perancangan telah di-susun draf buku ajar Sains SMP yang mengintegrasikan konsep-konsep kimia asli menurut tahap-tahapan belajar catur pramana.  Pada tahap pengembangan telah dilakukan validasi buku ajar dan perangkat pembelajaran oleh akademisi yang menguasai materi dan pembelajaran Kimia, serta guru sains senior sebagai pengguna, diikuti dengan revisi dan uji coba terbatas di SMP Negeri 2 Tejakula.  Pengujian produk dilakukan dengan model rancangan “one group pretest and posttest design.”  Hasil ujicoba menunjukkan implementasi buku ajar tersebut dapat meningkatkan aktivi-tas dan hasil belajar siswa, serta respons siswa terhadap pembelajaran tergolong sangat positif.Kata kunci: buku ajar sains, content sains asli, context pedagogi catur pramana.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Vol 56 No 2 (2023): July Vol 56 No 1 (2023): APRIL Vol 55 No 3 (2022): OCTOBER 2022 Vol 55 No 1 (2022): APRIL 2022 Vol 55 No 2 (2022): JULY Vol 55, No 1 (2022) Vol 54, No 3 (2021): OCTOBER 2021 Vol 54 No 3 (2021): OCTOBER 2021 Vol 54, No 2 (2021): JULY 2021 Vol 54 No 2 (2021): JULY 2021 Vol 54 No 1 (2021): April 2021 Vol 54, No 1 (2021): April 2021 Vol 53, No 3 (2020): OCTOBER 2020 Vol 53 No 3 (2020): OCTOBER 2020 Vol 53 No 2 (2020): JULY 2020 Vol 53, No 2 (2020): JULY 2020 Vol 53, No 1 (2020): April 2020 Vol 53 No 1 (2020): April 2020 Vol 52 No 3 (2019): OCTOBER 2019 Vol 52, No 3 (2019): OCTOBER 2019 Vol 52, No 2 (2019): JULY 2019 Vol 52 No 2 (2019): JULY 2019 Vol 52 No 1 (2019): APRIL 2019 Vol 52, No 1 (2019): APRIL 2019 Vol 51, No 3 (2018): October 2018 Vol 51 No 3 (2018): October 2018 Vol 51, No 2 (2018): July 2018 Vol 51 No 2 (2018): July 2018 Vol 51, No 1 (2018): April 2018 Vol 51 No 1 (2018): April 2018 Vol 50 No 3 (2017): October 2017 Vol 50, No 3 (2017): October 2017 Vol 50 No 2 (2017): July 2017 Vol 50, No 2 (2017): July 2017 Vol 50, No 1 (2017): April 2017 Vol 50 No 1 (2017): April 2017 Vol 49, No 3 (2016): Oktober 2016 Vol 49 No 3 (2016): Oktober 2016 Vol 49, No 2 (2016): Juli 2016 Vol 49 No 2 (2016): Juli 2016 Vol 49 No 1 (2016): April, 2016 Vol 49, No 1 (2016): April, 2016 Vol 48 No 1-3 (2015): April, 2015 Vol 48, No 1-3 (2015): April, 2015 Vol 47 No 2-3 (2014): Oktober, 2014 Vol 47 No 1 (2014): April, 2014 Vol 47, No 2-3 (2014): Oktober, 2014 Vol 47, No 1 (2014): April, 2014 Vol 46 No 3 (2013): Oktober, 2013 Vol 46, No 3 (2013): Oktober, 2013 Vol 46, No 1 (2013): April, 2013 Vol 46 No 1 (2013): April, 2013 Vol 45 No 2 (2012): Juli, 2012 Vol 46 No 2 Juli (2013) Vol 46, No 2 Juli (2013) Vol 45, No 3 (2012): Oktober, 2012 Vol 45 No 3 (2012): Oktober, 2012 Vol 45, No 2 (2012): Juli, 2012 Vol 45, No 1 (2012): April, 2012 Vol 45 No 1 (2012): April, 2012 Vol 44 No 1 (2011): April 2011 Vol 44, No 1 (2011): April 2011 Vol 43, No 3 (2010): Oktober 2010 Vol 43 No 3 (2010): Oktober 2010 Vol 43 No 2 (2010): Juli, 2010 Vol 43, No 2 (2010): Juli, 2010 Vol 43, No 1 (2010): April 2010 Vol 43 No 1 (2010): April 2010 Vol 42 No 3 Okt (2009) Vol 42, No 3 Okt (2009) Vol 42 No 2 Jul (2009) Vol 42, No 2 Jul (2009) Vol 42, No 1 Apr (2009) Vol 42 No 1 Apr (2009) Vol 41, No 4 (2008): Edisi Khusus 2008 Vol 41 No 4 (2008): Edisi Khusus 2008 Vol 41, No 1 (2008): April 2008 Vol 41 No 1 (2008): April 2008 More Issue